Beberapadalil yang menguatkannya, seperti : “Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim) Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, dia berkata, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.” (HR Muslim) Berikut adalah ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan seorang muslim untuk lebih optimis dalam berdo’a. “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah), ‘Aku dekat. Hai Orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka sesungghnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” Seanjutnya beliau berkata bahw ayat ini mengandung perintah untuk meninggalkan sesuatu pekerjaan yang tidak berdosa karena dikhawatirkan jatuh kepada pekerjaan yang berdosa. Satusatunya yang tertera pada amplop surat itu adalah alamat si pengirim. Aku membuka isinya sambil berharap bisa menemukan petunjuk. Lalu aku baca tahun "1924". Ternyata surat itu ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu. Dalam hadist Qudsi Allah berfirman “Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangka hambaKu” YesusSang Anak Abraham Sejati. 05 Jul, 2020 by Pdt. Heru Lin. Kita melihat di zaman kita ini, keturunan tidak terlalu penting –setidaknya tidak sepenting zaman dulu. Saudara mungkin tidak ingat beberapa keturunan di atas Saudara; saya cuma ingat 2 generasi di atas saya, yaitu sampai ke nenek saya, lalu setelah itu siapa nama papa nenek saya Halyang sering dihadapi oleh seorang muslim dalam berencana dan beramal usaha adalah sikap kurang yakin, tidak percaya diri, waswas bahkan agak cenderung malah melalaikan unsur-unsur hukum alam yang jelas pasti menjadi norma dan prinsip hukum terjadinya sebuah peristiwa di muka bumi ini. Artinya orang mau kaya, dia harus rajin menabung. 9yLExxO. عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال قال النبي - صلى الله عليه وسلم - يقول الله تعالى أنا عند ظن عبدي بي ، وأنا معه إذا ذكرني Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku" HR Muslim Ibnu Atha'illah dalam kitab Hikam mengungkapkan bahwa siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka lihatlah seberapa tinggi kedudukan Allah dalam hatinya. Demikian pula, siapa yang ingin mengetahui seberapa dekat Allah dengan dirinya, maka lihatlah seberapa dekat Allah dengan hatinya. Dalam hadits ini tersirat sebuah ajakan dari Rasulullah SAW agar kita berusaha selalu dekat dengan Allah SWT, berbaik sangka husnudzan dan tidak berburuk sangka su'udzhan kepada-Nya. Karena Allah SWT "berbuat" sesuai prasangka hamba-Nya. Bila seorang hamba berprasan]gka bahwa Allah itu jauh, maka Allah pun akan "menjauh", sebaliknya bila ia berprasangka bahwa Allah itu dekat, maka Allah pun akan "mendekat" kepadanya. Lewat hadits ini Rasulullah SAW pun mengajarkan umatnya untuk selalu berpikir positif dalam segala hal. Karena semua kejadian, apa pun itu, berada sepenuhnya dalam genggaman Allah SWT dan terjadi karena seizin-Nya. Dengan berpikir positif, seseorang akan mampu menyikapi setiap kejadian dengan cara terbaik. Selain itu, ia pun akan mampu menghadapi hidup dengan optimis. Betapa tidak, ia dekat dengan Allah Dzat Penguasa yang ada. Karena itu, Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa orang beriman itu tidak pernah rugi, diberi nikmat dia bersyukur. Syukur adalah kebaikan bagi dirinya, diberi ujian dia bersabar, dan sabar adalah kebaikan bagi dirinya. Hakikatnya Allah tidak pernah membuat jarak dengan manusia. Manusia sendiri yang membuat jarak dengan Allah. Demikian pula, Allah tidak pernah menghambat manusia untuk sukses, tapi manusia sendiri yang menghalangi diirnya untuk sukses. Kunci dari semua itu adalah pikirannya. Manusia adalah bentukan pikirannya. Tak heran bila Norman Vincent Peale mengatakan, "You are what you think!"; Anda adalah apa yang Anda pikiran. Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang 85 persen ditentukan sikap, dan 15 persen sisanya ditentukan keterampilan dan intelektualitas. Sikap itu sendiri dibentuk pikiran. Dengan kata lain, 85 persen kesuksesan dan kegagalan ditentukan kualitas pikiran. Dalam konteks bahasan ini, kesuksesan untuk dekat dengan Allah sangat dipengaruhi sejauh mana seseorang berpikir positif tentang Allah SWT. sumber Harian Republika ilustrasi. sumber Di dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku Allah Ta’ala di sisi prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika dia berdoa kepada-Ku.” Hr Imam at-Tirmidzi Rahimahullah Oleh para Ustadz Motivator, hadits agung ini disiarkan dengan makna yang salah kaprah. Dengan kepercayaan diri yang meninggi, mereka berkata, “Pikirkan yang baik-baik. Bayangkan semua yang kita inginkan. Bermimpilah sebanyak mungkin. Karena Allah Ta’ala sesuai dengan prasangka kita.” Tanpa malu-malu, Ustadz Motivator itu melanjutkan, “Jadi, jika kita bermimpi mendapatkan 100 juta dalam sebulan, maka Allah Ta’ala akan sesuai dengan prasangka tersebut. Sebaliknya, saat kita hanya berniat mendapatkan 10 juta sebulan, Allah Ta’ala pun akan memberikan sebagaimana kita impikan.” Padahal, maknanya bukan demikian. “Agar kita tak memahaminya dengan, Berprasangkalah sesuka kita, Allah Ta’ala akan patuh pada kita untuk mewujudkan prasangka itu,’” tutur Ustadz Salim A Fillah memungkasi, “Sungguh, ini tafsiran yang keliru.” Jika demikian, apakah tafsir yang lebih tepat? Apalagi, hadits ini terkait erat dengan pemahaman yang tepat tentang tauhid sebagai sesuatu yang paling utama dalam keislaman kita. “Siapa merasa dirinya kotor dan meyakini Allah Ta’ala Mahasuci,” tulis ustadz muda yang murah senyum ini, “niscaya Allah Ta’ala membersihkannya.” Makna lainnya, masih merujuk dari penjelasan penulis buku bestseller ini, “Siapa merasa dirinya pendosa dan meyakini bahwa Allah Ta’ala Maha Pengampun, niscaya Allah Ta’ala memaafkannya.” “Siapa merasa rendah di hadapan Allah Ta’ala dan meyakini Dia Mahatinggi,” lanjut dai muda asal Kota Gudeg ini, “maka Allah Ta’ala meluhurkannya.” “Siapa merasa dirinya hina dan meyakini Allah Ta’ala Mahamulia,” jelas salah satu penggagas dan pengisi tetap Majlis Jejak Nabi ini, “niscaya Allah Ta’ala meluhurkannya.” “Sapa merasa dirinya banyak aib dan meyakini bahwa Allah Ta’ala Maha Sempurna,” ujar laki-laki yang juga relawan utama Sahabat al-Aqsha dan Sahabat Suriah ini, “niscaya Allah Ta’ala akan memperindahnya.” “Siapa merasa dirinya lemah dan meyakini Allah Ta’ala Mahakuat,” bimbing penulis Lapis-Lapis Keberkahan ini, “niscaya Allah Ta’ala mengokohkannya.” “Siapa merasa dirinya bodoh dan meyakini bahwa Allah Maha Berilmu,” ajar pendakwah yang santun dalam bertutur ini, “niscaya Allah Ta’ala mengajarinya.” “Siapa merasa faqir di hadapan Allah Ta’ala dan meyakini Dia Mahakaya,” pungkas salah satu pembimbing umrah di Jejak Imani ini, “niscaya Allah Ta’ala mencukupinya.” Demikian ini, menurut beliau, sebagai pengingat bagi diri dan kaum Muslimin agar tidak mengecilkan Allah Ta’ala dengan salahnya pemahaman. Agar kita memahami kekerdilan diri, bukan membesarkan diri di hadapan Allah Ta’ala Yang Mahabesar. Wallahu a’lam. [Pirman/BersamaDakwah] Rujukan Salim A Fillah Hasil pencarian tentang Aku+seperti+persangkaan+hambaku Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja....Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Dan sesungguhnya mereka jin menyangka sebagaimana persangkaan kamu orang-orang kafir Mekah, bahwa Allah akan memanggil orang-orang yang bertakwa, sebagai penghargaan atas mereka, "Wahai hamba- hambaku Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk kebahagiaan dan kebaikan kalian....Dan aku benar-benar menyampaikan risalah ini seperti yang aku terima dari Allah. Dalam situasi seperti ini, dengan gentar ia menanyakan Tuhannya, "Ya Tuhan, mengapa Kau buat aku lupa...Mengapa pula Kau tempatkan aku seperti orang buta, sedangkan di dunia aku bisa melihat apa saja yang kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah mengutamakan kamu...Ayat seperti ini telah kita temui di muka. kepada Qâbîl, "Kalaupun kamu tersesatkan oleh setan untuk menggerakkan tanganmu hendak membunuhku, aku...tidak akan melakukan seperti yang kamu lakukan....Aku tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu, karena aku takut siksa Tuhanku. Jika mereka berpaling maka katakanlah "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang Sâmiriy menjawab, "Aku memiliki keterampilan dan cara-cara pembuatan yang tidak diketahui Banû Isrâ'îl...Aku telah membuat patung dalam bentuk anak sapi yang mengeluarkan suara seperti ini, dan aku ambil segenggam...dari Tawrât, lalu aku lemparkan ke dalam perut patung anak sapi itu, agar manusia ragu....Demikianlah nafsuku membujukku untuk melakukan apa yang aku lakukan." Berkata Ya'qub "Bagaimana aku akan mempercayakannya Bunyamin kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan Aku tidak pernah tahu berita tentang para malaikat ketika mereka berselisih mengenai ihwal Adam....Sebab aku tidak menempuh jalan yang biasa digunakan orang untuk memperoleh pengetahuan, seperti membaca...Cara yang aku tempuh untuk memperoleh pengetahuan adalah melalui wahyu. Mungkinkah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah perempuan tua dan suamiku kalian lihat juga sudah...Demi Allah, sungguh luar biasa apa yang aku dengar ini!...Sebab bagaimana mungkin dua orang yang sudah tua seperti aku dan suamiku dapat menghasilkan anak?" Dan orang yang beriman itu berkata "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa bencana... seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. berilah aku potongan-potongan besi"....Hingga apabila besi itu sudah menjadi merah seperti api, diapun berkata "Berilah aku tembaga yang...mendidih agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu". Katakan, wahai Rasulullah, "Ya Tuhanku, jika Engkau menurunkan siksa di dunia seperti telah Engkau janjikan..., padahal aku berada di tengah-tengah mereka, kepada kaumnya yang pada waktu itu menjadi para penyembah bintang-bintang "Inilah Tuhanku" menurut persangkaan...tatkala bintang itu tenggelam surut dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang tenggelam." maksudnya aku pengertian terhadap syariat serta kenabian lalu katanya kepada manusia, "Hendaklah kamu menjadi hamba-hambaku Betapa mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki?"...Firman-Nya, "Soalnya seperti itulah yaitu menciptakan anakmu tanpa bapak Allah menciptakan apa yang...Apabila Dia menghendaki menetapkan sesuatu seperti hendak menciptakannya maka cukuplah bagi-Nya mengatakan Berkata Qabil "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti bujukan shaitan ketika dia berkata kepada manusia..."Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata "Sesungguhnya aku berlepas diri...dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam". Mûsâ menjawab, "Ini adalah tongkat yang aku pakai untuk berjalan dan menghalau kambingku....Selain itu, ada beberapa kegunaan yang lain seperti melindungi hewan dari bahaya." dari Tuhanku dan aku diberi rezeki yang baik sebagai karunia dari-Nya, apakan patut aku menyembunyikan...sesuatu yang harus kusampaikan kepada kalian, seperti perintah meninggalkan penyembahan berhala, menepati...Aku tidak ingin melakukan apa yang aku larang....Dan aku tidak akan mendapatkan kebenaran kecuali dengan pertolongan dan dukungan-Nya....Hanya kepada-Nyalah aku bertawakal. Dan juga hanya kepada-Nyalah aku kembali. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya...anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti...Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya Katakanlah, wahai Muhammad, kepada mereka, "Aku tidak memiliki kekuasaan untuk mendatangkan kebaikan...dan menolak kemudaratan kecuali jika Allah menghendakinya sehingga aku dapat melakukannya....Kalaulah, misalnya, aku dapat mengetahui hal yang gaib, seperti yang kalian sangka, tentu aku-dengan...Tetapi aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan mengenai azab, dan pembawa kabar gembira akan Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku yakni orang-orang dekat hubungan familinya denganku...seperti anak-anak paman sepeninggalku yakni sesudah aku meninggal dunia, aku khawatir mereka akan...berani mengubah agamanya sedangkan istriku adalah seorang yang mandul tidak beranak maka anugerahilah aku Maka, demi langit dan bumi, aku bersumpah bahwa sesungguhnya semua yang kalian ingkari seperti terjadinya...kepada orang-orang yang mendustakan dan pahala untuk orang-orang yang bertakwa benar-benar akan terjadi seperti Tuhanku yang berupa hidayah dan restu-Nya kepadaku untuk beriman kepada Allah dan kebangkitan, tentu aku...akan seperti kamu dijebloskan ke dalam siksa. Kajian Khazanah Islam kategori posting AqidahPembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirtat kelak. Aamiin...Prasangka manusia terhadap Tuhanya, menunjukkan sejauh mana kwalitas iman dan keyakinannya. Dalam Al-Qur'an telah dikisahkan Nabi Ibrahim ketika ia berkata kepada Bapaknya Adzar dan kaumnya dia bertanya "apakah yang kamu sembah?. Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan bohong? . Maka apa anggapanmu terhadap Rabb Semesta Alam?". QS, Ash-Shaffat /37 85-87 Kisah Nabi Ibrahim bersama bapaknya dan umat saat itu adalah menunjukkan betapa rendahnya kualitas keimanan dan keyakinannya. Sebab mereka menyembah patung yang telah dibuatnya sendiri. Prasangka manusia terhadap Tuhan-Nya menunjukkan sejauh mana kwalitas iman dan keyakinannya. Dan karena itulah yang akan menentukan sikap dan perbuatannya. Terutama saat dihadapkan pada kondisi sulit dan berat serta saat dihadapkan ujian dan cobaan yang luar biasa. Termasuk cobaan ketika pada kondisi wabah pandemi yag sekarang masih belum juga sirna bahkan masih terus menyebar secara masif. Ketika banyak yang jatuh sakit dan wafat, juga termasuk kehilangan keluarga, pekerjaan, dan penghasilan, terlebih ketika interaksi dan pergaulan dibatasi begitu rupa. Seakan manusia terkungkung dalam lingkungan munculah beragam dugaan dan prasangka manusia terhadap Tuhanya. Ada sebagian orang yang menjadi prustasi, lalu menyalahkan Allah SWT karena dianggap membiarkan dan mencampakkan manusia pada penderitaan. Sebagian lagi mempersepsikan Tuhan sebagai Dzat yang kejam penuh angkara murka. Bahkan yang lebih parah lagi ada yang sudah tidak percaya kondisi yang demikian setan terus bermain dan berusaha membuat manusia semakin putus asa. Dengan gencarnya setan membisikan berbagai macam bisikan. Oleh karenanya manusia akan timbul rasa was-was sebagaimana Allah terangkan dalam surat An-Naas ayat 5 sifat was-was muncul. Hingga manusia terjebak untuk tidak bersyukur atas nikmat yang telah diterima selama ini. Maka sebagian besar manusia tidak bersyukur sebagaiman firman-Nya dalam Al-qur'an "Kemudian saya setan akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur".taat QS, Al-A'raf / 7 17Namun bagi orang-orang yang beriman, hatinya tetap terpelihara dan selalu berbaik sangka terhadap Allah. Mereka yakin dan percaya dibalik musibah ini pasti ada hikmah dan kebaikan yang akan Dia berikan kepada manusia. Sebab sesuai dengan sifatnya bahwa Allah adalah Dzat Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan kasih sayangnya mengalahkan murka-Nya. Dia adalah Dzat yang selama ini telah banyak memberikan karunia. Dengan musibah dan bencana yang diberikan kepada manusia, bisa jadi Allah ingin melatih mereka untuk dapat bertahan dalam kesabaran, ingin menyadarkan akan kelemahan manusia, ingin agar mereka bertaubat dari kesalahannya, ingin agar manusia berkarya menemukan inovasi dan temuan terbaru, dan yang terakhir, ingin agar manusia mengingat kematian yang sangat dekat dengannya. Bagi seorang mukmin yang selalu istiqamah taat kepada-Nya, mereka yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya. Sebagaimana ucapan Nabi SAW saat berada dalam kesulitan, pada saat itu beliau berdua dengan sahabat Abubakar As-Siddiq sedang bersembunyi berada dalam sebuah gua, karena dikejar oleh para kafirun quraisy. Abu Bakar merasa sangat ketakutan, maka Nabi bersabda yang diabadikan dalam berfirman-Nya "Jangan berduka-cita sesungguhnya Allah bersama kita" QS, At-Taubah/9 40..Orang-orang beriman selalu bersyukur bahwa selama alam ini diatur dan diurus oleh Allah, Dia pasti akan menghadirkan kebaikan bagi umat manusia. Inilah yang selalu terucap lewat lisan kita, sedikitnya 17 kali sehari semalam diucapkan saat kita Shalat. " الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Dalam hadits qudsi Allah berfirman "Aku bersama prasangka hamba-Ku kepada-Ku". Jika ia berprasangka baik, itulah yang ia dapatkan. Tetapi jika berprasangka buruk, itu pula yang ia dapatkan. hadits hasan dalam kitab al-Jami' ash shaghir lis suyuthi.Demikian uraian singkat materi "Allah Bersama Prasangka Hamba-Ku Kepada-Ku". Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin. Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Dalam hadits shahih, Allah swt berfirman, "Tak ada orang yang mendekat kepadaKu sebagaimana dekatnya orang yang menunaikan apa yang Aku fardhukan kepada mereka, dan senantiasa hambaKu berdekat padaKu dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya. Maka bila Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai Pendengaran baginya, menjadi Mata, Tangan dan Penguat baginya. Maka bila ia meminta padaKu, Aku pasti memberinya, dan bila ia meminta perlindungan padaKu, Aku pasti melindunginya…." Melalui Hadist Qudsi ini Allah memberitahukan kepada kita semua Laksanakan apa yang telah difardhukan oleh Allah . Dekatilah Allah , maka Allah pun akan lebih dekat ke anda . Banyak – banyaklah berdzikir untuk mengingat Allah swt . Bila saat lapang anda selalu ingat Allah , maka saat anda kesimpitan Allah akan ingat anda. Laksanakan ibadah sunah lainnya yang sudah dicontohkan oleh utusan-Nya. Lakukan sunah beliau sesuai kesanggupan anda . Lakukan sunah beliau dengan cara istiqamah atau terus menerus . Lakukan semuanya dengan ikhlas , karena Allah hanya menyukai amal yang ikhlas. Amal yang ikhlas itu adalah berbuat apapun karena Allah dan hanya untuk-Nya . Amal yang ikhlas itu tidak mengharapkan imbalan dari manusia, cukup dari Allah saja. Amal yang ikhlas itu bila kebaikan yg telah dikerjakannya hanya dirinya dan Allah saja yang tahu. Bila anda beramal dengan ikhlas, maka Allah akan mencintai anda . Bila Allah sudah benar – benar mencintai anda maka Pendengaran anda adalah pendengaran-Nya Pandangan anda adalah pandangan – Nya . Langkah anda adalah langkah-Nya . Perbuatan anda adalah perbuatan-Nya . Lisan anda sama dengan lisan-Nya maka anda harus haiti2 . Artinya lisan anda itu lebih tajam dari pisau silet atau pisau cukur . Karena lisan anda adalah sebuah do’a yang sangat mustajab . Bila anda meminta maka pasti Dia memberi anda.. Bila anda dalam bahaya, maka pasti Dia melindungi anda. Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin. Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

aku adalah prasangka hambaku